Perbedaan SINTA dan Scopus: Mana yang Lebih Baik untuk Publikasi Jurnal?

Dalam dunia akademik dan penelitian, SINTA dan Scopus adalah dua database yang sering menjadi rujukan dalam publikasi jurnal ilmiah. Meskipun keduanya memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan ilmu pengetahuan, terdapat perbedaan signifikan yang perlu dipahami oleh para peneliti dan akademisi.

 

Apa Itu SINTA?

SINTA (Science and Technology Index) adalah sistem indeksasi jurnal yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia. Platform ini bertujuan untuk mengukur kinerja publikasi ilmiah dari berbagai institusi di Indonesia.

SINTA memiliki beberapa tingkatan indeksasi, yaitu SINTA 1 hingga SINTA 6, yang menunjukkan kualitas jurnal berdasarkan akreditasi yang diberikan oleh ARJUNA (Akreditasi Jurnal Nasional). Semakin kecil angkanya, semakin tinggi peringkat jurnal tersebut.

Bagi akademisi yang ingin mencari referensi jurnal berkualitas, terutama yang masuk kategori menengah, kamu bisa melihat daftar jurnal SINTA 4 yang telah terakreditasi oleh ARJUNA.

Apa Itu Scopus?

Scopus adalah database abstrak dan sitasi jurnal ilmiah yang dikelola oleh Elsevier, sebuah perusahaan penerbitan akademik internasional. Scopus mencakup jurnal dari berbagai bidang ilmu dan diakui sebagai salah satu basis data terbesar untuk publikasi akademik global.

Jurnal yang terindeks di Scopus harus melalui proses seleksi yang ketat, termasuk evaluasi oleh Content Selection & Advisory Board (CSAB). Oleh karena itu, jurnal yang masuk ke dalam Scopus umumnya memiliki reputasi dan kualitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan jurnal lokal.

Perbedaan SINTA dan Scopus

1. Cakupan Geografis

  • SINTA lebih fokus pada jurnal-jurnal yang diterbitkan di Indonesia.
  • Scopus mencakup jurnal dari seluruh dunia, menjadikannya lebih luas dalam cakupan akademik.

2. Proses Seleksi dan Akreditasi

  • SINTA menilai jurnal berdasarkan akreditasi nasional (ARJUNA).
  • Scopus memiliki standar seleksi internasional yang lebih ketat.

3. Dampak dan Reputasi

  • Publikasi di jurnal SINTA lebih diakui dalam lingkup nasional.
  • Publikasi di jurnal Scopus memiliki dampak internasional yang lebih besar, sering dijadikan syarat dalam kenaikan jabatan akademik di berbagai negara.

4. Sistem Peringkat

  • SINTA memiliki kategori peringkat dari SINTA 1 hingga SINTA 6.
  • Scopus menggunakan sistem quartile (Q1 hingga Q4) berdasarkan jumlah sitasi dan dampak jurnal tersebut.

5. Aksesibilitas dan Biaya

  • Sebagian besar jurnal SINTA bisa diakses secara gratis atau dengan biaya publikasi yang relatif rendah.
  • Jurnal Scopus sering kali memiliki biaya publikasi (Article Processing Charge) yang lebih tinggi.

 

Mana yang Harus Dipilih?

Pemilihan antara SINTA dan Scopus tergantung pada kebutuhan peneliti. Jika fokusnya adalah pengakuan nasional, maka jurnal terindeks SINTA sudah cukup. Namun, bagi yang ingin publikasinya diakui secara global dan meningkatkan dampak penelitian, maka publikasi di jurnal Scopus lebih disarankan.