Di sebuah kedai kopi, Bayu bertemu dengan teman lamanya, Dwi, yang tampak lebih kurus dari pertemuan terakhir. Dalam percakapan mereka, Dwi mengungkapkan kalau ia sedang menjalani diet ketat karena baru saja didiagnosis diabetes tipe 2.
Saat Dwi menceritakan pengalamannya, Bayu terkejut mendengar bahwa kelebihan berat badan yang tampak sepele ternyata bisa meningkatkan risiko diabetes. Kasus Dwi ini bukanlah unik—obesitas dan diabetes memang memiliki hubungan erat yang tak bisa diabaikan.
Pada artikel ini, kita akan membahas bagaimana obesitas memengaruhi risiko diabetes, melihat data yang mendukungnya, dan mengeksplorasi faktor-faktor unik yang jarang dibahas. Selain itu, kami akan menyelami langkah-langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan agar tetap sehat.
Hubungan Obesitas dan Diabetes: Penjelasan Ilmiah di Baliknya
Salah satu hubungan utama antara obesitas dan diabetes tipe 2 adalah resistensi insulin. Saat seseorang mengalami obesitas, terutama dengan penumpukan lemak di perut, sel-sel tubuh menjadi lebih sulit dalam merespons insulin.
Hormon insulin ialah hormon yang berperan dalam mengatur kadar gula dalam darah. Ketika tubuh tidak lagi merespons insulin secara efektif, kadar gula darah meningkat, yang akhirnya menyebabkan diabetes tipe 2.
Studi dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention) menunjukkan bahwa hampir 90% penderita diabetes tipe 2 mengalami kelebihan berat badan atau obesitass menciptakan lingkungan peradangan di dalam tubuh, yang memperburuk resistensi insulin dan membuat pankreas bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Lama-kelamaan, pankreas bisa “lelah” dan tidak lagi menghasilkan insulin yang cukup.
Penelitian dari WHO (World Health Organization) juga menemukan bahwa obesitas global terus meningkat, dan risiko diabetes pada mereka yang obesitas meningkat dua hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan mereka yang memiliki berat badan sehat .
Faktor Lain Hubungan antara Obesitas dan Diabetes
Diabetes dan obesitas sering dikaitkan dengan gaya hidup, tetapi sebenarnya ada faktor lain yang turut memengaruhi hubungan ini, termasuk faktor genetik, stres, dan bahkan kualitas tidur.
- Faktor Genetik: Banyak orang yang rentan terhadap obesitas dan diabetes karena faktor genetik. Misalnya, jika salah satu atau kedua orang tua menderita diabetes, kemungkinan besar anaknya juga berisiko terkena diabetes, terutama jika ia mengalami obesitas.
Gen memengaruhi metabolisme tubuh serta cara tubuh menangani lemak dan glukosa. Jadi, kombinasi genetik dan gaya hidup bisa menjadi “bom waktu” bagi sebagian orang.
- Kualitas Tidur dan Stres: Tidur dan stres sering kali diabaikan dalam diskusi mengenai obesitas dan diabetes. Studi menunjukkan bahwa kurang tidur meningkatkan keinginan makan dan mengacaukan hormon pengatur nafsu makan seperti leptin dan ghrelin, sehingga meningkatkan risiko obesitas.
Stres kronis juga memicu pelepasan hormon kortisol, yang meningkatkan kadar gula darah, memperburuk risiko diabetes tipe 2 jika seseorang mengalami obesitas.
Banyak dari kita tidak menyadari bahwa pencegahan diabetes bisa dimulai dengan memperbaiki kualitas tidur dan mengelola stres, bukan hanya dengan menurunkan berat badan semata.
Data Pendukung dan Upaya Pencegahan
Data menunjukkan tren obesitas dan diabetes yang memprihatinkan. Menurut International Diabetes Federation, jumlah penderita diabetes akan meningkat dari 463 juta di tahun 2019 menjadi 700 juta pada tahun 2045 jika kita tidak mengambil langkah pencegahan yang efektif.
Salah satu caran yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga pola makan sehat yang rendah gula dan tinggi serat, serta melakukan aktivitas fisik secara rutin.
Diet kaya sayuran, buah, dan biji-bijian utuh dapat membantu mengontrol berat badan sekaligus menurunkan risiko diabetes. Mengganti makanan olahan tinggi lemak dan gula dengan makanan alami dapat memperbaiki metabolisme dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Mengapa Obesitas dan Diabetes Perlu Diatasi Bersamaan
Mengelola obesitas dan diabetes memerlukan kesadaran dan perubahan gaya hidup yang berkelanjutan. Hubungan diabetes dengan obesitas bukanlah hal sepele, karena obesitas meningkatkan risiko diabetes secara signifikan.
Namun, banyak faktor pendukung lainnya seperti stres dan kualitas tidur yang juga memengaruhi risiko diabetes dan sering kali terabaikan. Dengan langkah pencegahan yang tepat, risiko diabetes dapat ditekan sejak dini.
Apakah Anda sudah mulai memperhatikan faktor-faktor seperti kualitas tidur dan manajemen stres dalam upaya menjaga berat badan dan menghindari diabetes?