Ketahui Sejarah Pramuka Indonesia

Pramuka merupakan gerakan kepanduan yang mengajarkan anggotanya untuk memiliki sikap bertanggung jawab, disiplin, dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Sejak pertama kali diperkenalkan, pramuka telah menjadi sarana pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai moral, kepemimpinan, keterampilan hidup, dan kebersamaan dengan menanamkan semangat nasionalisme.

Hal ini menjadikan pramuka sebagai peran penting dalam persatuan dan kesatuan bangsa indonesia yang memiliki suku, budaya, dan agama yang berbeda  yang harus dijaga untuk tercapainya tujuan bersama sebagai bangsa yang besar. 

ketahui sejarah pramuka Indonesia

Sejarah Gerakan Pramuka Di Indonesia

Berawal dari gerakan kepanduan yang diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh Robert Baden Powell di Inggris yang menyebar hingga seluruh dunia termasuk Belanda yang pada saat itu menjajah di indonesia. Belanda memperkenalkan gerakan kepanduan dengan mendirikan kepanduannya sendiri, yaitu Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) pada tahun 1912 yang kemudian diubah menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) pada tahun 1916. 

Pada tahun yang sama Sultan Hamengkubuwono lX mendirikan gerakan kepanduan milik indonesia yang bernama Javaansche padvinders Organisatie (JPO) yang memicu munculnya organisasi-organisasi kepanduan lainnya seperti Hizbul Wahton (HW) pada tahun 1918, Jong Java Padvinderij (JJP) pada 1923, National Indonesische Padvinders (NIP), Indonesische Padvinderij Organisatie (IPO) pada 1926, dan lain-lain. 

Melihat semakin banyak organisasi gerakan kepanduan milik indonesia, belanda melarang adanya gerakan pramuka di luar gerakan pramuka milik belanda menggunakan istilah Padvinder. Oleh karenanya K.H. Agus Salim memperkenalkan istilah ‘Kepanduan’ untuk organisasi kepramukaan indonesia.

Perkembangan Gerakan Pramuka Indonesia

perkembangan pramuka

Pada tanggal 23 Mei 1928 muncul organisasi pramuka milik indonesia, yaitu Persaudaraan Antar Pandu Indonesia (PAPI) yang beranggotakan beberapa organisasi kepramukaan milik indonesia yang pernah muncul sebelumnya. Setelah kemerdekaan indonesia lahirlah kepanduan nasional yang disebut Pandu Rakyat Indonesia pada 28 Desember 1945.

Pada tahun 1961 pemerintahan berusaha memperbaiki gerakan pramuka di indonesia dengan dikumpulkannya tokoh-tokoh gerakan pramuka di indonesia oleh presiden Soekarno   yang meminta agar gerakan kepanduan di indonesia diperbarui dan seluruh organisasi kepanduan di indonesia harus dileburkan menjadi satu yang disebut Pramuka. Pada kesempatan ini presiden Soekarno membentuk panitia pembentukan pramuka yang beranggotakan Sultan Hamengkubuwono lX, Dr. A. Aziz Saleh, Prof. Prijono, dan Achmadi untuk berdiskusi tentang pergerakan pramuka indonesia. 

Setelah itu pada tanggal 20 Mei 1961, diskusi saat itu membuahkan hasil dengan dikeluarkannya lampiran kepresidenan nomor 238 tahun 1961 dan pada 30 juli 1961 di Istora Senayan, seluruh tokoh kepanduan menggabungkan diri di organisasi gerakan pramuka yang kemudian dikenal dengan Hari Ikrar Gerakan Pramuka. 

Pada tanggal 14 Agustus 1961 dilakukan Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) dengan ditunjuknya presiden Soekarno sebagai ketua, Sultan Hamengkubuwono lX sebagai wakil l, dan Brigjen TNI Dr. A. Aziz Saleh sebagai wakil ll. Dengan diterimanya panji gerakan pramuka dari presiden Soekarno oleh Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka yaitu Sultan Hamengkubuwono lX yang kemudian dikenal dengan Hari Lahir Pramuka.

Keberadaan Pramuka Di Era Modern

keberadaan pramuka di zaman modern

Di era modern ini, Pramuka tetap mempertahankan perannya sebagai pembentuk karakter generasi muda. Saat ini Pramuka berupaya untuk mengintegrasikan nilai-nilai global dengan mengadaptasi teknologi untuk meningkatkan pengalaman belajar seperti penggunaan platform online dan aplikasi untuk melatih keterampilan serta memperkenalkan konsep baru dalam kegiatan Pramuka tetapi tetap menjaga kearifan lokal. 

Dengan memanfaatkan teknologi komunikasi, para anggota pramuka dapat mengakses berbagai sumber edukasi secara luas dan mengikuti pelatihan internasional tanpa terhalang jarak. Kegiatan pramuka pada era ini lebih mengedepankan isu sosial seperti kewirausahaan, kesadaran lingkungan, kepemimpinan, dan masih banyak lagi yang fokus pada permasalahan masa kini. 

Pramuka tetap relevan dalam membentuk karakter generasi muda yang kreatif, berdaya saing, dan memiliki rasa tanggung jawab pada masyarakat dan negara, serta tetap mempertahankan nilai luhur yang menjadi dasar awal mula Gerakan Pramuka.

Gerakan Pramuka Indonesia telah berkembang pesat seiring dengan perkembangan zaman, dari awal yang hanya mengajarkan pendidikan karakter berbasis kegiatan di luar ruangan, kini Pramuka telah mengadaptasi teknologi untuk terus relevan di era modern. Dengan tetap mengedepankan nilai moral, nasional, dan kedisiplinan. 

 

Bagi Anda yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang kegiatan dan manfaat Pramuka di era modern, bisa melihatnya di MAN 2 Model Makassar. Mari bersama-sama dukung perkembangan gerakan ini untuk membentuk bangsa yang lebih baik.