Ketika seseorang yang meninggal dunia terdiagnosis dengan penyakit menular, seperti tuberkulosis, flu burung, atau bahkan COVID-19, penanganan jenazah harus dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menghindari penularan lebih lanjut.
Salah satu langkah pertama yang sangat penting adalah mempersiapkan tempat dan perlengkapan yang diperlukan untuk mengkafani jenazah yang sakit menular dan setelahnya diperlukan keranda jenazah stenlis steel agar mudah dibersihkan setelah pengangkutan jenazah.
Langkah awal yang harus diperhatikan adalah memastikan bahwa petugas kesehatan, keluarga, atau siapa saja yang terlibat dalam pengurusan jenazah, menggunakan pelindung diri (PPE) seperti masker, sarung tangan, pelindung wajah, dan pakaian pelindung yang sesuai.
Ini adalah upaya untuk meminimalkan risiko kontak dengan cairan tubuh atau bahan infeksius lainnya yang dapat menyebabkan penularan.
Cara Memilih Alat Pelindung Diri (PPE)
Petugas yang mengurus jenazah yang sakit menular perlu menggunakan alat pelindung diri yang lengkap. Mulai dari masker medis atau masker N95, sarung tangan plastik atau karet, serta pelindung wajah atau kaca mata.
Selain itu, pakaian pelindung yang tertutup rapat, serta sepatu boot yang bisa dicuci setelah digunakan, juga disarankan.
Penggunaan PPE ini sangat penting agar tidak ada kontak langsung dengan tubuh jenazah atau benda yang terkontaminasi oleh virus atau bakteri.
Setiap langkah dalam pengkafanan harus dilakukan dengan hati-hati, terutama dalam pengelolaan benda-benda yang digunakan, seperti kain kafan, yang harus steril.
Langkah-Langkah Mengkafani Jenazah yang Sakit Menular
Proses mengkafani jenazah yang terinfeksi penyakit menular membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian ekstra.
Pada dasarnya, prosesnya hampir sama dengan mengkafani jenazah yang sehat, namun ada tambahan langkah-langkah untuk memastikan keselamatan dan mencegah penyebaran penyakit.
Proses ini dimulai dengan pembersihan tubuh jenazah, diikuti dengan penyusunan kain kafan, dan terakhir pelaksanaan pemakaman yang aman.
Persiapan Jenazah Sebelum Dimasukkan ke Kain Kafan
Sebelum mengkafani jenazah yang terinfeksi penyakit menular, penting untuk membersihkan tubuh dengan cairan disinfektan.
Jangan lupa untuk mengenakan pelindung diri yang sudah disebutkan sebelumnya. Sebaiknya, tubuh jenazah tidak dimandikan dengan air biasa karena itu bisa mencemari area sekitarnya.
Penggunaan cairan disinfektan yang aman untuk tubuh sangat dianjurkan. Setelah tubuh dibersihkan, pastikan untuk menutupi tubuh dengan kain yang sudah disterilkan. Jangan biarkan tubuh terpapar langsung dengan kain kafan yang belum dipersiapkan.
Memastikan Keamanan Selama Proses Pengkafanan
Selama proses mengkafani jenazah yang sakit menular, perlu diperhatikan bahwa setiap langkah dilakukan dengan steril.
Misalnya, kain kafan harus dilapisi dengan plastik atau kain penutup lainnya yang telah disterilkan. Begitu juga dengan alat-alat yang digunakan dalam proses ini, seperti pisau, gunting, atau bahan lainnya. Semua alat harus dibersihkan dengan disinfektan terlebih dahulu.
Setelah jenazah dibungkus dengan kain kafan, pastikan bahwa tidak ada kontak langsung dengan orang lain atau permukaan yang terkontaminasi. Segera setelah proses selesai, cuci semua alat dan pastikan lingkungan sekitar tetap steril.
Prosedur Pemakaman Jenazah yang Sakit Menular
Setelah jenazah yang sakit menular selesai dikafani, langkah selanjutnya adalah pemakaman. Pemakaman jenazah ini harus dilakukan dengan cara yang aman dan sesuai dengan protokol kesehatan.
Pemakaman dilakukan sesegera mungkin setelah jenazah disiapkan, dan prosesnya harus dilakukan di area yang telah disterilkan untuk menghindari kontak dengan orang lain.
Jenazah harus dimasukkan ke dalam peti mati yang sudah disiapkan dengan aman dan rapat agar tidak ada potensi penularan. Di beberapa tempat, peti mati ini juga diberi lapisan tambahan untuk menjaga kebersihan dan mengurangi risiko penyebaran penyakit menular.
Cara Memastikan Pemakaman Aman untuk Jenazah yang Sakit Menular
Untuk pemakaman jenazah yang terinfeksi penyakit menular, pastikan bahwa hanya orang-orang yang sudah dilengkapi dengan PPE yang terlibat. Ini mencakup petugas pemakaman dan keluarga yang mungkin terlibat dalam proses tersebut.
Sebelum pemakaman dilakukan, pastikan juga bahwa kuburan atau liang lahat yang akan digunakan telah disterilkan dengan cairan disinfektan.
Pemakaman harus dilakukan dengan cepat dan tanpa ada penundaan yang tidak perlu untuk meminimalkan risiko kontak dengan orang yang tidak perlu.
Perlindungan Lingkungan dan Masyarakat Setelah Pemakaman
Setelah jenazah yang sakit menular dimakamkan, penting untuk melaksanakan langkah-langkah pencegahan di sekitar area pemakaman.
Hal ini dapat mencakup penyemprotan disinfektan di area sekitar, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang langkah-langkah pencegahan yang perlu diambil. Jika ada kerabat atau orang yang dekat dengan jenazah, mereka juga harus mengikuti prosedur karantina atau pengawasan kesehatan untuk memastikan tidak ada penularan lebih lanjut.
Pencegahan dan edukasi tentang cara menghindari penularan adalah bagian penting dari langkah-langkah pemakaman ini.
Cek disini untuk info selengkapnya